Rukyatul hilal atau observasi bulan sabit untuk menentukan awal bulan
Rajab 1433 H yang dilakukan pada Senin (21/5) petang, bertepatan dengan
29 Jumadal Tsaniyah 1433 H, tidak berhasil melihat hilal.
Dari
90 titik rukyat di Indonesia tak satu pun melaporkan hilal. Ini terjadi
karena aktifitas rukyat terkendala cuaca. Sebagian daerah mendung bahkan
hujan pada saat dilakukan rukyat.
Selain itu, meski telah
memenuhi kriteria imkanur rukyat atau visibilitas pengamatan 2 derajat,
posisi hilal pada saat dilakukannya rukyat baru pada ketinggian minimal
3,27 derajat.
“Atas dasar istikmal maka tanggal 1 Rajab
1433 jatuh pada hari Rabu, 23 Mei 2012,” kata Ketua Lajnah Falakiyah
Nahdlatul Ulama (LFNU), KH A. Ghazalie Masroeri kepada NU Online di Jakarta, Senin (21/1) malam.
Data
hisab dalam almanak PBNU yang diterbitkan oleh LFNU menunjukkan,
ijtima’ atau konjungsi telah terjadi pada hari ini, pukul 06.42 WIB.
Untuk markaz Jakarta, hilal pada saat matahari terbenam nanti sudah
berada di ketinggian 3,27 derajat dengan posisi miring ke utara, dan
akan berada di ufuk selama 18 menit 20 detik.
Dengan pertimbangan
waktu ijtima’ dan posisi hilal tersebut diperkirakan hilal sudah dapat
terlihat pada saat matahari tenggelam Senin, namun kemungkinannya sangat
kecil.
Karena hilal tak terlihat pada saat dilakukannya rukyat maka sesuai ketentuan syariat harus dilakukan istikmal atau
penyempurnaan bilangan bulan Jumadal Tsaniyah 1433 menjadi 30 hari. Dan
umat Islam yang menjalankan puasa sunnah Rajab, baru bisa mulai puasa
pada Rabu besok.
sumber : www.nu.or.id
Home » SEKILAS INFO » Hilal Tak Terlihat, 1 Rajab Jatuh pada Rabu
Tuesday, May 22, 2012
Hilal Tak Terlihat, 1 Rajab Jatuh pada Rabu
Ditulis Oleh : Unknown // 10:05 AM
Kategori:
SEKILAS INFO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment